Aku masih ga bisa melupakan kejadian hari Ahad 12 Feb 2012 lalu. Seperti rekaman film yang terus menerus diputar di dalam kepalaku.
Siang itu, diterik matahari, setengah berlari kunaiki satu persatu anak tangga Masjid Agung Al Azhar. Sambil ngos-ngosan, ku cari kelompok liqonya Dewi, sahabatku satu kelas ketika angkatan dasar. Hari ini aku harus ngaji liqo. Setelah 1 bulan berjanji dan tidak pernah kutepati. Akhirnya...kutemukan mereka di pojok belakang shaf akhwat.
"Assalamualaikum...." salamku pelan sambil memandangi wajah-wajah teman-temanku.
" Waalaikumsalam..." jawab mereka
Kemudian Dewi memperkenalkanku kepada Murrobiah. " Mbak Yanti, ini lho Lucky yang aku ceritain mau ikutan liqo kita".
Kemudian Mbak Yanti tersenyum dan menjawab "aku udah kenal Lucky"
" Afwan Mbak, terlambat. Abis ikut kajian di Masjid Al Latief" alasanku.
" Ga apa-apa" kata Mbak Dewi.
Ternyata liqo kali ini membahas tentang amalan-amalan sehari-hari secara lengkap. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mbak Yanti sudah menyiapkan template dalam bentuk Excel untuk amalan-amalan tersebut. "Jadi kalian tinggal ngisi aja", katanya.
Mbak Yanti-pun mulai membahas satu persatu. "Pertama Sholat Tahajud, jadi temen-temen bisa janjian mau dibanguninnya jam berapa sama temannya. Sebelum tidur, baca Al Fatihah, 3 surat Qul-Qul, yaitu Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Trus membaca bacaan tasbih (Subhanallah) sebanyak 33 x, bacaan tahmid (Alhamdulillah) sebanyak 33 x, dan bacaan takbir (Allahu Akbar) sebanyak 34 x. Tiupkan ke kedua tangan dan usapkan ke seluruh tubuh. Insya Allah bisa bangun untuk Sholat Tahajud dalam keadan segar"
"Temen-temen, mau ga dikasih Allah semua kekayaan dunia ini. Semua Mall di dunia ini jadi milik temen-temen?" tanyanya. "Klo mau, Sholat Fajar. Ini Sholat Sunnah 2 rokaat. Setelah azan Shubuh, sebelum Sholat Shubuh".
Mbak Yanti kemudian bertanya kepada kami semua," siapa yang hari ini Sholat Dhuha?". Dan Subhanallah....semuanya menunjuk tangan. "Kalau Sholat Dhuha, ga ada masalah ya?" tanyanya.
Kemudian sebelahku menjawab,"klo libur kadang suka kelewatan, abis beres-beres udah kesiangan. Mending kerja, sampe kantor langsung Sholat Dhuha"
"Oh...begitu, iya ga apa-apa" ujar Mbak Yanti.
"Terus, Sholat Dhuhur nih.....on time ga?" tanyanya. Sebelahku lagi yang menjawab, "agak susah mbak. Soalnya barengan sama makan siang".
Dewi menjawab,"aku sih Sholat dulu soalnya makannya bareng temen-temen sekitar jam 12:30". Subhanallah, Dewi memang selalu no 1. Iri, pasti. Tapi Dewi juga yang selalu menelponku untuk Sholat Tahajud. Beruntungnya aku diberikan seorang sahabat, seorang penjaga yang sangat solehah.
"Bagus Dewi" puji Mbak Yanti.
"Kalo Ashar gimana nih?, biasanya klo Ashar kerjaan suka tangung kan?" tanyanya.
Ku jawab: "klo aku Alhamdulillah ga masalah"
"Magrib?" tanyanya lagi. "Kan masih di jalan tuh?"
Yuli menjawab,"aku sih dari kantor ke Blok M. Jadi Sholat Magribnya di Blok M"
Inilah yang menjadi ganjalanku. Akupun bertanya kepada Mbak Yanti,"Nah itu Mbak. Aku sekarang kerja di Kuningan, rumah di Bintaro. Keluar kantor jam 17:30,sampe rumah sekitar jam 20:30.. Sedangkan Magrib jam 18:20. Kalo dulu Magrib jam 18:10 aku selalu nunggu Magrib dulu baru pulang. Tapi klo sekarang pulangnya abis Magrib, sampe rumah jam 21:30. Dari Kuningan trus ke Blok M. Biasanya Sholat Magrib di Blok M. Jadinya ga on time. Sampe Blok M kadang jam 19:00, malah kalo macet banget bisa sampe Blok M pas azan Isya. Jadinya di jama' deh"
Kemudian,Mbak Yanti menjawab, "Kuningan - Blok M belum terpenuhi syarat untuk di jama'. Kan untuk men-jama' sholat ada ketentuannya"
Kemudian Ana menjawab "iya harus 85km".
"terus, aku harus gimana?" tanyaku
"Lucky rutenya lewat mana?"tanya Mbak Yanti
" Aku kadang naek bis lewat Mampang. Kadang naek Transjakarta lewat Dukuh Atas.Tapi sama aja, sampe Blok M sekitar jam 19:00" jawabku
Mbak Yanti berkata,"di Mampang kan banyak Masjid, atau ada Pom Bensin kok. Di Pom Bensin kan ada mushola. Atau pas Magrib, turun aja di Mall atau kantor kan pasti ada musholanya. Emang sih jadinya tambah biaya Rp.2000. klo di kali 20 hari jadi Rp.40.000. Klo Rp.40.000 paling buat Lucky sekali makan di D'cost. Atau beli pulsa. Malah pulsanya Lucky lebih dari Rp. 40.000".....
Gubragggggggg....jawaban yang bener-bener diluar perkiraanku. Ya Allah,...kok jadi gini sih? menurutku,....
Harusnya...Islam itu indah
Islam itu ga nyusahin
Islam itu pengertian
kan Allah Maha Baik, gimana sih?
Emangnya aku seneng apa Sholat terlambat?
Emangnya aku berkuasa apa sama kemacetan Jakarta?
Klo aku bisa, aku akan buat seluruh jalanan ga macet. Bis ga ngetem seenaknya. Biar semua orang bisa Sholat Magrib on time.
Aku langsung teringat tausiyahnya Ustd Bendri Jaisyurrahman, "kalau penyampaiannya salah, kadang yang terlihat Islam itu susah. Ribet. Islam itu menakutkan....sebentar sebentar...neraka. Bahkan, anak-anak malah ga mau masuk surga. Karena apa? karena anak-anak ga suka minum susu, eneg. Sedangkan di surga, sungainya dari air susu. Jadi anak-anak berfikir, di dunia minum susu eneg, nanti di surga juga di suruh minum susu yang bikin eneg itu, mending ga usah masuk surga"
Duh, jadi males Ahad depan untuk dateng lagi. Mending ngaji biasa aja di Pasca deh. Or pindah ngaji....
Alhamdulillah, udah mau Ashar, jadinya ngajinya selesai.
Aku pusing, bingung dan ga tau gimana mensiasati Sholat Magrib. Kepusinganku akhirnya kuceritakan kepada Rina, teman kantor dan juga dulu ikutan ngaji di Al Azhar.
Menurut Rina," Ky, Allah itu kan Maha Baik. Kita kan ga niat mau Sholat telat. Kita ngerti kok klo Sholat tuh harusnya tepat waktu. Kita juga berusaha, begitu waktunya pulang, kita langsung pulang, ga ngapa-ngapain dulu. Tapi klo di jalannya macet, ya gimana dong? Lagian kan sekarang jalanan tambah ga aman. Klo lo pulangnya kemaleman banget, ntar lo kenapa-napa lagi. Gimana? Lagian emang si Mbak-nya itu kerja ga sih dia? Enak banget deh kayaknya ngomongnya. Udahlah, yang penting kita udah berusaha"
Tapi jawaban Rina ga cukup. Tetep .....aja pusing.
Ku cari-cari artikel di Internet tentang kondisiku. Harusnya, kan yang ngalamin kondisi begini ga cuma aku aja. Tapi penjelasan-penjelasan itu malah tambah bikin pusing. Nyerah....
Kubuka satu persatu contact BB. Oh ya, tanya Mang Jen aja.
Langsung ku BBM, "Mang Jen, mau nanya nih"
Mang Jen menjawab, "kenapa Nti? nanya apa?"
Ku ceritakan semuanya kepada Mang Jen. Dan jawabannya sangat singkat:"Islam ga menyulitkan. Sholat aja di Blok M".
Tuh....bener kan...Islam tuh ga menyulitkan.
Kuningan Feb 16, 2012
(dikantor, sambil nunggu waktu pulang)
Related Posts
Home
About me
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Mengenai Saya
Popular Posts
-
Bulan Puasa menyebabkan Anda lemas dan tidak produktif ? Tampaknya itu hanya sugesti. Puasa tak seharusnya menjadikan semangat kita kendur. ...
-
Jika mempunyai modal kecil tapi ingin meraih keuntungan besar, bisnis ini dapat menjadi jawaban bagi anda. Membuat jus sangat murah sekali t...
-
Dari covernya saja, pembaca bisa mengetahui kira-kira apa yang ada di dalam buku berjudul "Ya Allah, Tolong Aku (Aku Sedih. Aku Bingung...
-
Pada 2 semester yang lalu, ketika kuliah Studi Kelayakan Bisnis dosen saya Bapak Sapto Juwono merekomendasikan untuk membaca b...
-
Coklat praline adalah coklat yang didalamnya terdapat isi. Isinya macam-macam, bisa isi kacang, fla, buah-buahan kering, maupun isi c...
-
Hari ini Senin 8 September 2014 adalah hari biasa buat kita orang Indonesia. Sama seperti hari Senin lainnya yang macet, banyak kerja...
-
Kebiasaan mengadakan haul yang intinya hendak mengirim hadiah bacaan-bacaan al-Qur’an, tahlil , dan doa-doa kepada si mayit dengan disesuai...
-
Awalnya ketika aku kost di wilayah Mangga Dua, Jakarta. Aku punya teman kost yang sering ngajak ngaji & Itikaf di mana-mana; di Masjid...
-
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan p...
-
Aku memakai jilbab karena : Menjalankan syi’ar Islam. Berniat untuk ibadah. Menutup aurat terhadap yang bukan mu...